Rabu, 30 April 2014


Nama : Sarah Maharani
NPM : 16512840
Kelas : 2PA03
Kasus
Dahlan Iskan ( Direktur Jawa Pos Group )
Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), dalam bukunya Ganti Hati ada cerita menarik tentang tanggal kelahiranya, Dahlan Iskan menuturkan bahwa tanggal tersebut dikarang sendiri oleh pak Dahlan karena pada waktu itu tidak ada catatan kapan dilahirkan dan orang tuanya juga tidak ingat tanggal kelahirannya. Dan kenapa pak Dahlan memilih tanggal 17 Agustus, karena bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia dan supaya mudah diingat.
Dahlan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan serba kekurangan, akan tetapi sangat kental akan suasana religiusnya. Ada cerita menarik yang saya baca pada buku beliau Ganti Hati yang menggambarkan betapa serba kekurangannya beliau ketika waktu kecil. Disitu diceritakan Dahlan kecil hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju, tapi masih memiliki satu sarung!. Dan dengan joke-joke pak Dahlan yang segar beliau menceritakan kehebatan dari sarung yang dimiliki. Disini beliau menceritakan bahwa sarung bisa jadi apa saja. Mulai jadi alat ibadah, mencari rezeki, alat hiburan, fashion, kesehatan sampai menjadi alat untuk menakut-nakuti.
Kalau Dahlan kecil lagi mencuci baju, sarung bisa dikemulkan pada badan atasnya. Kalau lagi mencuci celana, sarung bisa dijadikan bawahan. Kalau lagi cari sisa-sisa panen kedelai sawah orang kaya, sarung itu bisa dijadikan karung. Kalau perut lagi lapar dan dirumah tidak ada makanan, sarung bisa diikatkan erat-erat dipinggang jadilah dia pengganjal perut yang andal. Kalau mau sholat jadilah dia benda yang penting untuk menghadap Tuhan. Kalau lagi kedinginan, jadilah dia selimut. Kalau sarung itu sobek masih bisa dijahit. Kalau ditempat jahitan itu robek lagi, masih bisa ditambal. Kalau tambalannya pun robek, sarung itu belum tentu akan pensiun. Masih bisa dirobek-robek lagi, bagian yang besar bisa digunakan sebagai sarung bantal dan bagian yang kecil bisa dijadikan popok bayi. Ada pelajaran yang bisa kita petik dari cerita beliau, bahwa apapun kondisi kita, baik kurang, cukup atau lebih kita harus tetap bersyukur, sabar dan harus menikmati semuanya dengan apa adanya.
Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Analisis
Dahlan Iskhan yang memulai hidupnya dari susah hingga sangat sukses seperti sekarang yang bisa mencapai fully human being yang dikatakan oleh Rogers. Ia telah melalui sifat khas yang disebutkan oleh Rogers yaitu, keterbukaan pada pengalaman ,k ehidupan eksistensial , keyakinan organismik, kebebasan eksistensiali, kreativitas. Ia telah melalui semua tahapan-tahapan itu sehingga sampai kepada kehidupan seperti sekarang yang bisa kita anggap mencapai fully human being.

Selasa, 08 April 2014

kepribadian sehat menurut Rogers



KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT CARL ROGER

Menurut Roger, Orang yang sehat adalah orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya. Kecenderungan untuk aktualisasi sebagai tenaga pendorong jauh lebih kuat dari pada rasa sakit dan perjuangan, memungkinkan organisme hidup terus dengan membantu dan mempertahankan kebutuhan-kebutuhan jasmani dasar. Aktualisasi dapat memudahkan dan meningkatkan pematangan dan pertumbuhan.

Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat serta potensi psikologisnya yang unik. Roger percaya bahwa manusia memiliki dorongan yang dibawanya sejak lahir untuk menciptakan dan hasil ciptaan yang paling penting adalah diri orang sendiri, suatu tujuan yang dicapai jauh lebih sering oleh orang-orang yang sehat daripada orang-orang yang sakit secara psikologisnya.

Menurut roger manusia yang rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh masa kanak-kanak, tetapi menurutnya masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat jauh lebih penting daripada maa lampau. Tetapi beliau mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi kita memandang masa sekarang yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis.

Pengembangan diri

Anak-anak mulai membentuk suatu lukisan atau gambarn tentang siapa dirinya apabila ia telah mengembangkan kemampuan untuk membedakan apa yang menjadi miliknya dan semua benda yang dilihat, didengar, dan diraba. Pada saat ini abak telah mengembangkan pengertian diri (self-consept). Self-consept juga akan membentuk anak untuk menggabarkan ingin menjadi siapa. Gambaran-gambaran tersebut muncul akibat bertambah kompleksnya interaksi-interaki dengan orang lain.

Menurut roger, berkembang atau tidaknya diri itu tergantung pada cinta yang diterima anak pada masa kecil. Pada waktu berkembang anak belajar membutuhkan cinta. Roger menyebut kebutuhan ini sebagai penghargaan positif (positive regard). Positive regard merupakan suatu kebutuhan yang memaksa, dan dimiliki oleh setiap

 manusia. Dan setiap anak selalu terdorong untuk mencari positive regard.anak yang menemukan kepuasan yang cukup kalau dia menerima kasih sayang, cinta dan persetujuan dari orang-orang lain. Dan akan merasa kecewa jika dia tidak menerima kasih sayang dan cinta. Pertumbuhan anak menjadi kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh mana kebutuhan positive regard dipenuhi dengan baik.

Kebutuhan penghargaan positif (positive regard), terbagi menjadi dua, yaitu :

1.      Penghargaan positif bersyarat (conditional positive regard), kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik. Karena anak mengembangkan conditional positive regard maka dia menginternalisasikan sikap-sikap ibu. Jika itu terjadi, maka sikap ibu diambil alih oleh anak tersebut dan diterapkan kepada dirinya.


2.      Pengahargaan positif tidak bersyarat (unconditionalpositive regard), syarat utama bagi timbulnya kepribadian sehat pada masa kecil. Hal ini berkembang bila ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan bagaimana anak bertingkah laku. Cinta dan kasih sayang yang diberikan dan sikap yang ditampilkannya bagi anak menjadi suatu kumpulan norma dan standar yang diinternalisasikan. Sikap ibu yang memperlihatkan conditional positive regard diinternalisasikan oleh anaknya.

Unconditional positive regard tidak menghendaki bahwa semua pengekangan terhadap tingkah laku anak tidak ada, tidak berarti bahwa diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkan tanpa dinasihati. Anak-anak yang bertumbuh dengan perasaan unconditional positive regard tidak akan mengembangkan syarat-syarat penghargaan. Mereka merasa diri berharga dalam semua syarat. Dan jika syarat-syarat penghargaan tidak ada, maka tidak kebutuhan untuk bertingkah laku defensif.

  • Orang yang berfungsi sepenuhnya
           
Roger berpendapat bahwa kepribadian yang sehat, yaitu bukan merupakan suatu keadaan yang ada, melainkan suatu proses suatu arah bukan suatu tujuan. Aktualisasi berlangsung terus dan statis. Tujuan, yakni orientasi ke masa depan, menarik individu kedepan dan mengembangkan segala segi dari diri.

Aktualisasi diri merupakan proses yang sukardan kadang-kadang menyakitkan. Aktualisasi diri merupakan ujian, rentangan, dan pecutan terus menerus terhadap kemampuan seseorang.

Aktualisasi diri yakni mereka benar-benar adalah diri mereka sendiri. Mereka tidak bersembunyi dibalik topeng, yang berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan diri mereka sebenarnya.

Roger memberikan lima tanda-tanda orang yang melakukan aktualisasi diri :

1.        Keterbuka pada pengalaman

Kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi dapat menggunakannya dalam membuka esempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Sebaliknya kepribadian defensif beroperasi menurut syarat-syarat penghargaan adalah statis, tersembunyi dibelakang peran-peranan, tidak dapat menerima atau bahkan mengetahui pengalaman-pengalaman tertentu. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih emosional karena mereka mengalami banyak emosi baik yang positif maupun negatif

2.    Kehidupan eksistensial

Orang yang berfungsi sepenuhnya, aktualisasi diri, akan hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan karena ia terbuka pada setiap pengalaman. Pengalaman selalu dirasa segar dan baru. Ia tidak akan beperasangka dan mudah menyesuaikan diri terhadap pengalaman sehingga tidak harus memanipulasi apa yang dialaminya sehingga mereka dapat dengan bebas berpartisipasi didalamnya.. Menurut Rogers, kehidupan eksistensial ini merupakan ciri terpenting kepribadian yang melakukan aktualisasi diri/keperibadian yang sehat.

3.    Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri

Orang yang sehat akan terbuka pada pengalaman sehingga ia menerima semua informasi yang ada, informasi dapat berisi kebutuhan-kebutuhan, tuntutan-tuntutan sosial, ingatan-ingatan pada situasi yang serupa pada masa sekarang. Individu yang sehat dapat membiarkan seluruh organisme mempertimbangkan setiap hal, dari suatu situasi dengan.

Faktor emosional maupun intelektual, akan menyerap semua informasi yang diterima. Hal ini menjadikannya dalam membuat keputusan dapat mempercayai organismenya sendiri, intuisinya, impuls-impuls yang timbul seketika. Ia menjadi spontan namun tidak terburu-buru (tidak mempertimbangkan konsekuensi tindakan). Ia percaya dirinya sendiri.

4.    Persaaan bebas

Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Ia memiliki perasaan berkuasa secara peribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku keadaan atau peristiwa masa lampau. Karena merasa bebas dan berkuasa, ia menjadi mampu melihat banyaknya pilihan dalam kehidupan dan mampu melakukan pilihan-pilihan tersebut sesuai kehendaknya.

5.    Kreativitas

Roger percaya bahwa, orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi lingkungan, mereka memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menggulangi perubahan-perubahan traumatis