Nama :
Sarah Maharani
NPM :
16512840
Kelas :
2PA03
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Apa itu internet? Tentunya hampir
sebagian masyarakat di dunia sudah mengenal istilah internet itu sendiri
berasal dari kata dari interconnection-networking, bila dijabarkan
secara sistem global maka internet merupakan jaringan komputer diseluruh
penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar Internet
Protocol Suite (TCP/IP) sehingga antara komputer dapat saling
mengakses informasi dan bertukar data. Internet mencangkup segala sesuatu
secara luas baik itu komputerisasi maupun telekomunikasi.
Namun tahukah anda bahwa internet
tersebut memberikan dampak negatif bagi penggunanya, khususnya dikalangan
remaja? Apalagi pengguna internet yang berlebihan dapat merubah pola hidup
masyarakat menjadi negatif, terutama bagi para remaja berusia 8-12 tahun.
Bahkan media masa di Indonesia menyoroti kecenderungan meningkatnya korban
remaja akibat penggunaan facebook, dan Komisi Perlindungan Anak paling tidak
mencatat 100 laporan pengaduan dengan korban anak-anak dan remaja akibat
penggunaan negatif interaksi dunia maya.
BAB II
PEMBAHASAN
Dampak negatif ini tidak lain
berasal dari adiksi (ketergantungan) pada permainan online, cybersex,
role-playing fantasi. Kerancuan identitas inpun disorot sebagai dampak buruk
penggunaan internet, ancaman lainnya adalah bullying, child pornography dan
penyebaran pedophilia melalui internet. berbagai dampak negatif tersebut diduga
karena efek anonimitas di dunia maya. Bahwa godaan anonimitas, multiplisitas
dan invisibility yang terjadi saat pembuatan identitas online menjadi faktor
penyebab berbedanya perilaku seseorang didunia maya.
Terlepas dari berbagai sorotan
dampak negatif interaksi diri dan internet terdapat pula dampak positif
penggunaan internet. Analisis situs pribadi gadis remaja yang dilakukan oleh
Stern (2002) menunjukkan bahwa internet memberikan kesempatan yang baik bagi
anak-nak untuk mengekspresikan diri serta mengembangkan pengertian sosial dan
seksual.
Lidia Sandra mengungkapkan ekspresi
diri melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial.
Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri,
memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk
perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves
seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri.
Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat
individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. "Hubungan yang berarti
terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu
memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran," ungkap
perempuan kelahiran Pasuruan, 5 Juli 1975 saat mempertahankan desertasi
"Dinamika Psikologis Interaksi Konsep Diri dan Identitas Online".
Didampingi promotor Prof. Drs.
Koentjoro, M.Bsc., Ph.D dan ko-promotor Prof. Dr. Saifuddin Azwar, M.A dan
Prof. Drs. Adrianus Meliala, M.Si, M.Sc, Ph.D, Lidia Sandra berkesimpulan
aktivitas interaksi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe, yaitu instrumental,
sosial dan hiburan. Sementara Aktivitas terbesar pada pengguna internet di
Indonesia adalah sosial komunikasi. Sedangkan dampak interaksi berkarakter
paradoksial, seperti pisau bermata dua, yaitu dapat meningkatkan atau
menurunkan kesejahteraan psikologis. Bahwa dampak yang dirasakan oleh individu
akan menjadi feedback bagi konsep diri untuk melakukan evaluasi terus menerus
dalam memilih identitas online yang lebih sesuai. "Didapatkan titik awal
dan akhir siklus tumpang tindih, yaitu upaya pencapaian kesejahteraan
psikologis melalui evaluasi diri terus menerus terhadap identitas yang
dipilih," papar Lidia Sandra yang dinyatakan lulus program doktor Fakultas
psikologi UGM dengan predikat cumlaude. (Humas UGM/ Agung).
BAB III
KESIMPULAN
Dampak negatif berasal dari adiksi
(ketergantungan) pada permainan online, cybersex, role-playing fantasi.
Kerancuan identitas inpun disorot sebagai dampak buruk penggunaan internet,
ancaman lainnya adalah bullying, child pornography dan penyebaran pedophilia
melalui internet. berbagai dampak negatif tersebut diduga karena efek
anonimitas di dunia maya. Bahwa godaan anonimitas, multiplisitas dan
invisibility yang terjadi saat pembuatan identitas online menjadi faktor
penyebab berbedanya perilaku seseorang didunia maya.
Referensi:
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=4886
http://www.weblog.web.id/2012/08/pengertian-internet-jaringan-komputer.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar